marsinah tak pernah mati

Dalam malam gelap tapi tak terlelap...
Ku dengarkan suara nyiur bergoyang-goyang...
Tak henti ku tatap arloji tua peninggalan ibu bapak...
Arloji itu berhenti, matii, tapi tidak dengan waktu...

Kini pikiran ku terbang melayang-layang
Terkenang sosok perempuan muda...
Bukan perempuan berparas jelita yang pandai merias wajah penuh warna
Apalagi jadi kaki tangan penguasa..

Cuma seorang buruh pabrik arloji yang tangannya piawai memasang skrup besi...
banyak hal yang dikritisi...
sampai dituduh PKI lalu persekusi...

Siapalah marsinah...
cuma buruh pabrik bayaran yang mengajari arti kemanusiaan
Bagai laba-laba ia memintal benang-benang asa
Menolak tunduk pada penguasa
menuntut keadilan setara

Siapalah marsinah
cuma seorang buruh, yang namanya dimana-mana bergemuruh
Ku lihat posternya seakan menggrutu
Mengutuk hati penguasa yang membatu

Bagai hama yang merusak lahan
Marsinah dicampakkan, dimusnahkan lalu dilupakan

Mereka pikir waktu mampu diutak-atik jari-jemari
tapi nyatanya marsinah tak pernah mati
Meski lengking suaranya tak terdengar lagi
ia masih mampu mengajari hakikat presisi

Marsinah tak pernah mati
Ia hanya pergi menuju surgawi
Meninggalkan dunia yang durjana
seakan telah bosan dengan manusia

Kita tahu ia tak banyak menuntut
Cukup beberapa butir nasi pengganjal perut...
Kita tahu marsinah tak bersenjata
Ia dianggap berbahaya karena pandai merebus kata, yang uapnya mampu mengusik tidur sang penguasa...

Marsinah tak pernah mati
Perjuangannya masih disuarakan disana-sini..
Marsinah tak pernah mati...
Ia manusia sejati...
Marsinah tak pernah mati..
Ia abadi...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak pertama itu bukan Superman

Tentang menjadi bodo amat

Semoga semua berakhir di aku yaa