Anak pertama itu bukan Superman
Anak pertama itu gak pernah diajarin caranya minta tolong, apalagi mikirin diri sendiri. Yang diajarin cuma dia harus bisa jadi provide, protect, dan proclaim. Tapi yaa kalaupun aku punya pilihan untuk tidak, maka aku tetap memilih untuk melakukannya. Yang menang selalu naluri, manalah dia tega membiarkan semua berjalan seadanya.
Gimanapun keadaannya, anak pertama selalu disuruh memaklumi. Karena orang tuanya juga baru pertama kali jadi orang tua katanya. Tapi bukannya anak pertama juga baru pertama kali hidup ya?
Aku tau, beban setiap orang itu beda-beda dan gak harus ada di anak pertama, bisa jadi di anak kedua, ketiga, anak tunggal, atau bahkan bungsu. Sangat egois jika aku menggunakan takaran hidupku untuk mengukur hidup orang lain. So, semoga yang baca ini juga bisa memposisikan diri sebagai aku, dan yang terjadi pada aku.
Anak pertama yang nulis ini adalah manusia yang terlalu berlebihan dalam menanggapi perasaannya sendiri. Pikirannya tidak begitu rumit, tapi selalu berisik. Rasanya pengen kasih tau dunia kalau dia emang lagi seberantakan itu. Tapi ya gak bisa, dia gak tau gimana caranya.
Sebenarnya dia tau, bahwa seperti bahagia, perasaan sedih itu sebenarnya kita yang ciptain. Tapi ya gimana yaa, anaknya ini terlalu melankolis buat bisa pura-pura hahahihi setiap saat. Ntah terlalu peka atau terlalu overthinking, tapi rasanya setiap kali ada yang mengusik perasaannya, dia lebih memilih buat menjauh sejenak dibandingkan langsung menghadapi.
Meyakinkan diri sendiri bahwa semua bakalan baik-baik aja, kalaupun gak baik-baik aja yaa gakpapa. Toh kita ini manusia yang gak sempurna-sempurna banget, kita ini terbatas karena punya limitnya masing-masing kan?
Bahwa gakpapa loh sesekali buat kesalahan, gakpapa banget kalau yang terjadi gak sesuai rencana yang sudah disusun mati-matian di dalam kepala.
Nanti, di suatu saat atau suatu tempat kalau kalian ketemu dia, tolong bisikin ya "anak pertama itu bukan Superman".
Superman ini hakikatnya dalam diri sendiri dengan versi terbaiknya ga si, jadi justru Kak Nabila ini jauh lebih keren bahkan daripada Superwoman 🔥 Keep growing up and inspire me 👋
BalasHapus