Aku ingin melihatmu gagal!!!
Beberapa kata-kata motivasi rasanya sudah terlalu basi...
Masuk telinga kanan keluar telinga kiri benar-benar sudah kehilangan eksistensi...
Hingga datang seorang pembenci yang sebenarnya paling peduli...
Kisah ini sangat berbekas padaku dan ku harap padamu juga...
Menelisik tepat dua tahun yang lalu ketika aku masih dalam tahap pencarian jati diri, ada yang membuatku merasa heran bahkan hingga sekarang, tentang aku yang hidup tapi merasa tak punya kehidupan, aku yang selalu dalam keramaian tapi takut untuk berjalan sendirian, selalu punya mimpi tapi selalu kalah karena ambisi...
Yaaa, saat itu rasanya hidupku benar-benar cuma ilusi karena lagi-lagi aku disibukkan oleh carut-marut organisasi, rapat sana-sini sampai lupa perduli pada diri sendiri, arti hidup bagiku hanya tentang solidaritas dan perfeksionalitas kerja sudah hanya sebatas itu, terlalu hampa dan membosankan bukan? Aku tau jika dalam berorganisasi akan ada titik jenuh dan aku rasa dahulu aku sedang di titik itu, menjalankan segala rutinitas hanya dengan pola yang terbatas, tetap di zona nyaman tanpa melakukan perubahan...
Sampai pada suatu pagi aku mendapatkan amanah yang ke kesekian kalinya untuk membacakan teks pembukaan UUD 1945, bosan parah! Ntah sudah berapa senin pagi yang ku lewati mulai SD sampe SMA tetap dengan tugas yang sama -_-
Sangking menyepelekannya, aku tidak mengecek kondisi teks pembukaan UUD 1945 hingga tiba saat dimana aku harus membacakan isi teks tersebut dan aku tidak menemukan dimana isi teksnya, yaaa aku hanya memegang sampul kosong tanpa ada tulisan teks pembukaan sama sekali. Apa yang akan kamu lakukan jika diposisiku? Stop!! Berhentilah membayangkan kejadian seperti di ftv itu semua tidak akan terjadi, tidak akan ada yang menahan tanganmu ketika kamu akan berbalik badan untuk keluar dari lapangan upacara atau lelaki tampan yang lari ketengah lapangan untuk berdiri disampingmu dan membantumu membacakan pembukaan tanpa teks, semua itu tidak ada!!! Yang ada kamu hanya akan membacakan pembukaan UUD 1945 ditengah lapangan tanpa teks, dibantu oleh suara dari teman seangkatan yang terdengar samar-samar belum lagi suara itu tertutupi oleh tertawaan dan bisik-bisikan julid para siswa yang baris dibelakang.
Bodoh! Iya aku sangat bodoh pada saat itu, ntah mungkin sampai sekarang, aku merasa sudah banyak mengecewakan orang lain, meski pada saat itu ada seorang adek kelas yang meminta maaf karena kecerobohannya yang lupa memasukan teks pembukaan tapi hal itu malah membuatku semakin merasa bersalah, kenapa? Karena dia satu organisasi denganku itu artinya ketika dia melakukan kesalahan itu berarti aku juga salah, karena prinsip organisasi itu "KITA ADALAH SATU"
Kondisi mentalku kala itu bisa dikatakan cukup cepat membaik berkat beberapa support teman-temanku yang benar-benar teman, yaa meskipun saat itu aku banyak mendapatkan menfess dari warga sekolah julid tapi demi kedamaian jiwaku semua menfess itu tidak ku baca, hanya satu menfess yang menarik buatku, menfess itu ditempel di mading sekolah yang bertuliskan "aku ingin melihatmu gagal" lengkap tertulis nama dan kelasku sebagai tujuan menfess itu. Aku benar-benar tidak tau maksud menfess itu apa? Gagal seperti apa yang dia maksud, bukankah seluruh warga sekolah sudah tau jika kemaren aku gagal membacakan pembukaan UUD dengan baik? Aku juga pernah gagal meraih kemenangan dibeberapa lomba dan diumumkan diseluruh audio kelas, dia pasti tau itu tapi seberapa penting kegagalanku untuknya? Sebenarnya dia siapa? Dan kenapa dia ingin melihatku gagal? Serta masih banyak lagi pertanyaan yang seketika terbesit dalam benakku ketika membaca menfess itu.
Kebingunganku akhirnya menemukan jawaban ketika aku coba menanyakannya dengan Abah, kata Abah
" orang yang mau lihat Anah gagal sebenarnya adalah orang yang pengen lihat Anah berhasil, Karena orang yang gagal adalah orang yang berhasil keluar dari zona nyaman, kegagalan adalah proses belajar, itu artinya orang yang sering gagal punya kesempatan buat banyak belajar dan semakin dekat dia dengan kesuksesan"
Buat yang sudah nulis menfess tersebut aku ucapkan terima kasih banyak, karena kamu sudah melihat banyak kegagalanku aku yakin kamu memang ingin melihatku berhasil 💕 Karena dengan tulisan motivasimu di menfess itu aku merasa benar-benar hidup, tidak takut gagal, selalu melakukan lebih dari yang orang lain lakukan, dan tentunya berani untuk keluar dari zona nyaman 😅
Komentar
Posting Komentar