Tugas Manusia itu Menjadi Manusia

"Halah pencitraan!"
"Gak usah norak deh!"
"Mimpi mu itu ketinggian, coba sadar diri!"
"Kamu itu gak pantes, cupu!"
"Kamu itu gak bisa jangan ngarep!"
"Sok hits banget sih Lo!"
"Gak usah sok rajin deh, biasanya aja pemalas!"
     Yaak, kalimat-kalimat diatas adalah contoh beberapa nyinyiran dari para netijen atau lambe turah di dunia maya maupun dunia nyata, di kolom komentar maupun dalam obrolan gosip-gosip tetangga yang cetar...
     Kalau kalian pernah dengar kalimat seperti itu jangan sedih, tetap semangat karena kita samaa :)) bahkan lebih dari 7,5 miliar jumlah manusia di muka bumi ini juga merasakan hal yang sama, tau darimana? Dari lembaga survei internal dong jadi percayalah ~hehehe
      yang jelas segala pikiran negatif mu karena perkataan mereka itu cuma disebabkan oleh dua faktor yaitu:

Faktor pertama adalah karena kamu terlalu sibuk mendengarkan ocehan mereka bukan fokus pada hal yang menjadi tujuanmu...
     Padahal, andai saja kita bisa lebih fokus pada tujuan tanpa harus ikut berkecimpung dalam dunia sahut-sahutan nyinyiran dengan mereka, kita bisa mencapai tujuan dengan lebih cepat, yang harusnya kita bisa jadi pengusaha sukses diumur 26 tahun bisa jadi di umur 21 tahun sudah sukses duluan, atau yang tadinya baru bisa mencapai mimpi di umur 25 ehhh diumur 21 sudah kecapai tuhh semua mimpi. Kalo kata ustadz Yusuf Mansyur mah adem inside, lah gimana tuh konsep adem inside?? kuy kita bahas :)
     Konsep adem inside itu dimana kita bisa ngubah mindset kita buat menyaring segala kata-kata negatif dan endingnya yang masuk ke hati dan otak itu kata-kata positif, contohnya seperti:

"Bodoh sekali kamu!"
Jadiii...
"Kamu pintar ayok lebih semangat lagi belajarnya!"

"Gak usah mimpi!"
Jadiii...
"Kamu bisa kok ayok berusaha lebih keras lagi!"

"Kamu itu pasti gagal lagi!"
Jadiii...
"Insyaallah berhasil kok semangat!"

     Yaaa begitulah kalimat negatif kalau sudah disaring bakalan jadi kalimat yang positif dan kalimat yang positif inilah yang akan dikonsumsi oleh hati dan otak kita :) Adem inside 💕...

Faktor kedua adalah karena mereka merasa nyinyiran itu adalah bentuk kasih sayang demi kebaikan orang yang dinyinyirin
     Jujur ini alasan paling gak jelas sih, karena gimana bisa orang yang sayang malah nyakitin? atau bukannya orang yang nyakitin itu berarti gak sayang yaah ~eh pansih wkwkwk, harusnya mah malah mendukung, yaaa kalau gak bisa kan masih bisa jadi penonton yang sorak-sorak buat jadi penyemangat tuh ~hehehe
     Nasehat yang baik harus disampaikan dengan cara yang baik karena jika tidak maka tidak akan ada dada yang lapang menerimanya, jadi kalau emang sayang jangankan tega buat jatuhin kamu di khalayak ramai, menasehati dengan kata-kata yang bisa menyakitimu aja dia gak bakalan sanggup percaya deh :))
        Oke sedikit kita bakalan bahas fenomena ini berdasarkan teori yashh biar tulisan ini rada berisi gitu ~hehehe
     Kalau anak IPS tulen pasti gak heran lagi dah sama nih teori, namanya teori labelling, apasih teori labelling itu kuy kita bahas :)
 
     Labelling adalah sebuah definisi yang ketika diberikan pada seseorang akan menjadi identitas diri orang tersebut, dan menjelaskan orang dengan tipe bagaimanakah dia. Dengan memberikan label pada diri seseorang, kita cenderung melihat dia secara keseluruhan kepribadiannya, dan bukan pada perilakunya satu per satu. Labelling bisa juga disebut sebagai penjulukan/ pemberian cap.

   Menurut Lemert (dalam Sunarto, 2004) Teori Labeling adalah penyimpangan yang disebabkan oleh pemberian cap/ label dari masyarakat kepada seseorang yang kemudian cenderung akan melanjutkan penyimpangan tersebut. 

   Teori ini tentunya akan berdampak pada konsep diri seseorang, contohnya ketika seseorang di cap atau diberi label pemalas maka ia akan cenderung mencari teman yang memiliki sifat yang sama-sama pemalas juga,  gunanya yaitu untuk mempertebal indentitas diri mereka hingga akhirnya mereka akan menerima konsep diri mereka yang baru yaitu "seseorang yang pemalas".
     So guys hati-hati yaa dengan kata-kata kita karena kata-kata adalah doa :) dan berhentilah menjadi hakim bagi orang lain, berhentilah menjadi Tuhan-Tuhan kecil yang merasa paling tahu tentang masa depan atau apapun tentang kehidupan orang lain, karena kita diciptakan untuk menjadi manusia dan bertugas untuk menjadi manusia....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak pertama itu bukan Superman

Tentang menjadi bodo amat

Semoga semua berakhir di aku yaa