Mahasiswa tipe mana yang lebih baik?

Entah kenapa aku selalu menganggap orang-orang yang masih memperdebatkan tipe mahasiswa mana yang lebih baik itu konyol ~hahaha, kenapa??? karena nyatanya dari ketiga tipe mahasiswa yang lebih sering diperdebatkan itu gak ada yang lebih baik :) loh loh kok bisa??? Kuy kita bahas hahaha

Tipe pertama mahasiswa organisatoris so called *pejabat kampus adalah mahasiswa yang selalu gencar promosi ke maba buat masuk ke dalam lembaganya dengan membanggakan skill komunikasi, manajemen waktu, kepemimpinan, sambil merendahkan mahasiswa akademis yang dinilai apatis, serta tak lupa juga untuk membanggakan  perjuangan mereka yang bisa kerja lembur bagai Quda ~hahaha

Tipe kedua mahasiswa akademis, yayaya... tipe ini adalah mahasiswa dengan hobi mengoleksi nilai A di khs satu aja nilai B yang nongol di sistem akademik, mereka bisa nangis guling-guling percaya deh ~hehee, selain itu mahasiswa macam ini juga biasanya menimbulkan beberapa kecemburuan sosial karena biasanya dicap sebagai *anak kesayangan dosen bahkan mereka juga biasanya bakalan diangkat jadi Asdos, Aslab, ~ashiiaap~ lain lagi -_-

Tipe ketiga mahasiswa aktivis, mahasiswa tipe ini adalah mahasiswa yang selalu menggaungkan semboyannya yaitu " kuliah itu gak cuma dikelas tapi juga dijalan, buat apa kuliah kalau kita gak bisa mempraktekkan ilmu ke lapangan" yaa, semacam itulah ~hehehe

Dari ketiga tipe tersebut gak ada yang lebih baik!! Sekali lagi gak ada!!

Seketika mahasiswa akademis pun seolah memberontak dan melontarkan argumen, jika IPK itu penting!! Untuk apa pengalaman organisasi banyak, CV penuh, rapat sana-sini, bikin workshop, agenda *hahahihi kalau cuma buat keluarin duit Rektorat yang tentu saja ~pelit~, itu lembaga atau pembantu Rektorat? IPK itu penting!! Karena CV gak ngebantu sama sekali jika liat loker dengan standar IPK 3,00 aja Lo udah kebuang, mamam tuh organisasi!!

Lalu mahasiswa organisatoris melakukan perlawanan dengan menyebut jika IPK saja tidak cukup, skill yang lebih utama dan paling dibutuhkan oleh perusahaan (sambil mengutip artikel 20 skill yang dibutuhkan perusahaan), mahasiswa akademis itu apatis, kerjaannya cuma jadi pembantu dosen! Mahasiswa kok masih mau jadi korban perbudakan model baru!, yaa dan pada akhirnya mahasiswa organisatoris juga bersaing di pasar kerja juga -_-

Dan tanpa disangka-sangka dari seberang jalan tampak mahasiswa aktivis mengacungkan jari tengah sambil berkata "kalian berdua salah yang terbaik itu mahasiswa aktivis karena selalu memperjuangkan hak rakyat! Dengan suara-suara ~sambat~ kami di jalan kami bisa menjadi agent of change",

~hehehe dia lupa dengan kalimat "memperjuangkan hak rakyat" itu sebenarnya dia juga mengkhianati tujuan negara yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan beberapa sks mata kuliah yang mengulang, dan skripsi yang lama tak terjamah, coba bayangkan berapa rupiah uang rakyat yang berasal dari keringat rakyat yang telah disubsidi untuk biaya kuliah mereka? Lalu, mereka membiarkan keringat itu menguap begitu saja?? Kejam!...

Dan dari sisi kehidupan lain ada tipe mahasiswa kupu-kupu yang kerjaannya cuma pulang, nge-game, nge-wibu, makan dan tidur, hanya menonton keributan sambil makan popcorn ~hehehe

Jadi, sebenarnya dari ketiga tipe mahasiswa itu akan kalah dengan tipe mahasiswa selebgram, YouTubers, dan influencer ~hehehe gak deng bercanda :), maksudnya ketiga tipe mahasiswa itu gak ada yang lebih baik! Selama masih merasa dirinya lebih baik!, Karena seharusnya mahasiswa itu bisa terus belajar, berdiskusi, dan meningkatkan kompetensi diri tanpa harus sibuk nyinyir dengan kehidupan mahasiswa yang memiliki tipe lain :), karena nyatanya kita semua juga akan tetap bersaing di dunia kerja kecuali bagi kalian yang ingin menjadi pengusaha I'm proud of you guys :*

Hmmm, dan aku sekarang mulai mengerti kenapa hari buruh dan hari pendidikan ditetapkan di tanggal yang berdekatan karena ternyata mahasiswa yang katanya berpendidikan ini, masih dalam masa persiapan untuk menjadi buruh juga pada akhirnya ~hehehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak pertama itu bukan Superman

Tentang menjadi bodo amat

Semoga semua berakhir di aku yaa