banyak orang yang hidup bukan untuk dirinya sendiri

kamu pikir kamu membeli banyak baju-baju bagus untuk dirimu  sendiri ?....

membeli tas dan sepatu branded apakah benar-benar untukmu?...

membeli banyak barang mewah karena selflove?...

coba renungkan sekali lagi...
apakah benar seperti itu??? karena yang aku takutkan kamu sama seperti orang-orang diluar sana....
     Mereka menganggap dengan hal-hal mewah seperti itu, mereka bisa lebih mencintai diri mereka sendiri, merasa lebih percaya diri, dan merasa puas karena telah memberikan penghargaan bergengsi pada diri mereka sendiri...
nyatanya TIDAK, karena diri mereka tidak benar-benar membutuhkannya, mereka hanya memikirkan tentang gengsi dan pengakuan dari orang lain, mereka ingin sekali dipuji cantik, keren, dan punya selera yang tinggi, apa itu bentuk selflove yang sesungguhnya? ~hahaha aku rasa tidak, karena bagaimana bisa mereka dikatakan telah mencintai diri mereka sendiri, ketika mereka masih insecure dengan anggapan orang lain?? sebenarnya semua itu untukmu atau untuk orang lain??
heyy...
      Aku tidak sedang mendiskreditkan siapapun di tulisan ini, hmmm maksudku tidak sepenuhnya, karena yang menjadi fokus tulisan ini adalah mereka yang tidak pernah selesai dengan dirinya sendiri, sudah memiliki banyak hal, tapi tetap saja merasa kurang atau bahkan selalu insecure dengan diri mereka sendiri. Kau tau apa yang lebih parah dari itu? aku melihat mereka tampak bahagia dengan pengakuan dari orang lain, selalu merasa tidak puas, sudah punya satu mau dua, sudah punya A mau juga yang B, gitu terus tidak pernah selesai. Apakah itu yang disebut selflove???
      Sudahlah!!! selesaikan urusanmu pada dirimu sendiri, karena bagaimana bisa kamu ingin mengurusi berbagai masalah dengan orang lain, jika kamu belum juga menyelaikan urusanmu dengan dirimu sendiri...
       Kemudian jika suatu saat mereka membuat argumentasi pembelaan, seperti:
"Kan bentuk selflove orang lain beda-beda bil, gimana kalau dia benar-benar bahagia dengan itu, toh untuk segi materi dia mampu, bilang aja iri !!"
~ hahaha terserah, toh semuanya tetap kembali pada pilihan hidup masing-masing kan? aku bisa apa? selama tidak berlebihan dan tidak membuatmu merasa insecure dengan dirimu sendiri, yaa silahkan saja :))
     Sekarang mungkin kamu tidak memperdulikan tulisanku, menganggap omong kosong atau bahkan tersinggung? ~hahaha itu bukan masalah untukku :))
tapi suatu saat, kamu akan merenung dan memikirkan ulang apa yang ku katakan, aku percaya itu....
     terakhir aku mau bilang...
"kamu cantik dan keren karena kamu mencintai dirimu sendiri, tak perlu insecure dengan anggapan orang lain, apalagi merasa merasa tidak berharga, ingatlah! Tuhan menciptakan kamu bukan karena iseng aja tapi karena sebuah tujuan itu artinya kamu berharga"

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak pertama itu bukan Superman

Anak pertama itu gak pernah diajarin caranya minta tolong, apalagi mikirin diri sendiri. Yang diajarin cuma dia harus bisa jadi provide, protect, dan proclaim. Tapi yaa kalaupun aku punya pilihan untuk tidak, maka aku tetap memilih untuk melakukannya. Yang menang selalu naluri, manalah dia tega membiarkan semua berjalan seadanya.  Gimanapun keadaannya, anak pertama selalu disuruh memaklumi. Karena orang tuanya juga baru pertama kali jadi orang tua katanya. Tapi bukannya anak pertama juga baru pertama kali hidup ya? Aku tau, beban setiap orang itu beda-beda dan gak harus ada di anak pertama, bisa jadi di anak kedua, ketiga, anak tunggal, atau bahkan bungsu. Sangat egois jika aku menggunakan takaran hidupku untuk mengukur hidup orang lain. So, semoga yang baca ini juga bisa memposisikan diri sebagai aku, dan yang terjadi pada aku. Anak pertama yang nulis ini adalah manusia yang terlalu berlebihan dalam menanggapi perasaannya sendiri. Pikirannya tidak begitu rumit, tapi selalu berisik...
Baca selengkapnya

Tentang menjadi bodo amat

Sejauh ini aku cuma bisa tergerak dari motivasi internal bukan eksternal, ini menjadi hal positif dan negatif at the same time. Positifnya aku gak pernah iri atas pencapaian orang lain, negatifnya tentu sulit buat aku bergerak secepat orang-orang. Kalau ada temanku yang sukses dan berbahagia maka aku bisa dua kali lipat bahagia dari dia, aku juga bisa jadi orang pertama yang ngucapin selamat. Tapi kemudian kalau ditanya, apakah aku mau sukses seperti dia sekarang juga? Jawabannya gak. Kenapa? Karena aku yakin setiap orang punya jalan suksesnya masing-masing, aku cuma mau menikmati prosesnya tanpa harus diburu-buruin. Toh jadi Nabila semengasyikan itu, bahkan second account ku pun pake nama Nabila juga wkwk Jadi orang yang terlalu stoik itu gak baik juga ya ternyata (?) đŸ™‚
Baca selengkapnya

Semoga semua berakhir di aku yaa

Mungkin aku beruntung dalam sisi pendidikan  Beruntung karena selalu dipertemukan dengan teman-teman yang tulus Selalu beruntung juga dalam hal keuangan, tapi selanjutnya kalian tau cobaannya dimana kan? Udah di tahap gak punya mimpi apapun selain semoga badainya cepat berlalu. Prosesnya capek memang, tapi semoga semuanya berakhir di aku aja yaa. Gakpapa banget kok kalau bayarannya mahal, tentang mungkin bukan takdirnya padahal ya selalu ada ego yang harus dibuang jauh-jauh, tentang gakpapa gak pengen-pengen banget padahal selalu jadi mimpi yang selalu aku ceritakan ke banyak orang. Maaf atas perjalanan yang tidak sempurna, tapi percayalah untukmu ku jual dunia~ kata Feast sih gitu hahaha Yaa intinya semoga selalu tumbuh lebih baik ya, aku tau kamu tau bahwa aku selalu mengusahakan apapun inginmu sekuat dan semampuku. Aku tau kamu hebat bahkan jauh lebih hebat, tapi seumur hidup aku gak akan berhenti buat peduli. Sedikit lucu ya, bisa-bisanya anak secengeng aku bertarung dengan ker...
Baca selengkapnya